PROFIL SMK NEGERI 5 TAKENGON

SMK Negeri 5 resmi berdiri pada tanggal 15 Mei 2020 tahun pelajaran 2020/2021 adalah tahun pertama penerimaan siswa baru pada saat itu berjumlah 30 siswa. SMK Negeri 5 terletak di desa Asir-Asir Asia Kecamatan Lut Tawar Kabupaten Aceh Tengah yang sebelumnya adalah lokasi dari SMA Negeri 12 Takengon.  Pada saat ini  jumlah tenaga tenaga guru sebanyak 30 orang, tenaga administrasi sebanyak 4 orang dan jumlah peserta didik sebanyak 79 siswa, kelas X berjumlah 29 siswa , kelas XI berjumlah 33 siswa dan kelas XII berjumlah 16 siswa. Berdasarkan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) untuk kelas X dan XI yang dibuka ada empat Kosentarsi Keahlian: (1) Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), (2) Teknik Teknik  Jaringan  Komputer dan Telekomunikasi (JKT) , (3) Desain Komunikasi Visual (DKV) dan (4) Kriya Kreatif Kayu dan Rotan, sedangkan untuk kelas XII masih melanjutkan  kurikulum K-13, dengan Komptensi keahlian (1) Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), (2) Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), (3) Multimedia dan (4) Kriya Kreatif Kayu dan Rotan.

SMK Negeri 5 akan melaksankan kegiatan ekstra kurikuler : (1) Seni di bidang music, (2) karate, (3) silat, (4) pramuka yang dilaksankan pada sore hari, program ekskul dibimbing oleh para ahli yang menguasai bidangnya masing-masing.

Pengembangan kurikulum SMK Negeri 5 Takengon mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar pendidikan terdiri atas standar isi, proses, kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, saran dan prasarana, pengelolalan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dua dari kedelapan standar nasional pendidikan tersebut, yaitu standar isi (SI) dan standar kompetensi lulusan (SKL) merupakan acuan utama dalam mengembangakan kurikulum di SMK Negeri 5 Takengon.

 Sekolah bernuansa seni yang berada di kaki gunung Gayo Takengon ini memiliki 5 (lima) Program Keahlian yaitu Rekayasa Perangkat Lunak dan Gim, Teknik Teknik  Jaringan  Komputer dan Telekomunikasi, Multimedi, Desain Komunikasi Visual (DKV), serta Kriya Kreatif Kayu dan Rotan. Ekonomi kreatif menjadi dasar pemikiran pengembangan SMK Negeri 5 Takengon. Kerjasama dengan industri menjadi kekuatan sekolah yang lebih mengedepankan kreativitas.

Dimulai dari kesepakatan dalam menyelarasan kurikulum menyesuaikan kebutuhan dunia kerja, kesediaan industri sebagai guru tamu, pelaksanaan magang guru dan praktek kerja lapangan siswa, sharing sarana pembelajaran hingga peralatan praktek sesuai standar industri, keterlaksanaan sertifikasi kompetensi maupun penyusunan portofolio hingga rekrutmen lulusan.

Berbasis produk merupakan ciri khas pembelajaran yang dikembangkan bersama industri, di mana kelima program keahlian ini saling berkolaborasi dalam pelaksanaannya. RPL berfokus pada pemrograman orrientasi Objek, web dan perangkat bergerak,  DKV fokus di pengerjaan pra produksi, Teknik Komputer dan Jaringan berfokus pada reverasi dan instalasi jaringan, Multimedia berfokus pada pengolahan audio dan video, sedangkan Kriya Kreatif Kayu dan Rotan berfokus pada produk ukir kayu berupa sovenir dan alat rumah tangga. Teaching factory menjadi penanda pembelajaran yang melibatkan industri, mulai dari pembelajaran teori, penyusunan perencanaan sampai pelaksanaan produksi, hingga pemasarannya. Selanjutnya model pembelajaran yang digunakan adalah tematik kolaboratif antara mata pelajaran kejuruan dengan mata pelajaran umum melalui Project Based Learning.